Monday, January 20, 2014

Wisata tangkuban perahu bandung dan kisah penipuan dibaliknya

Wisata tangkuban perahu Bandung merupakan salah satu objek wisata di bandung yang terkenal. ber wisata ke tangkuban perahu memberikan pengalaman wisata alam yang menarik. Suasana kawah gunung berapi yang dingin dengan landscape yang menarik memang menjadi daya tarik tersendiri


Wisata tangkuban perahu dan kisah penipuan dibaliknya

Sayangnya, keindahan wisata tangkuban perahu ini tercoreng oleh adanya berita miring seputar penipuan atau scam yang dilakukan oleh guide di sekitar wisata tangkuban perahu dan sekitarnya. Sebetulnya kegiatan scam ini dilakukan oleh guide yang beroperasi jika anda menuju ke kawah domas, salah satu kawah yang ada di dalam kompleks wisata tangkuban perahu bandung. Penipuan yang dilakukan adalah dengan memberlakukan tarif gila-gilaan untuk biaya guide yang harus dibayar per jam. Untuk tarif 1 jam, dikenakan biaya bervariasi antara 100 ribu sampai dengan 300 ribu perjam !. Sebagai catatan, SEMUA wisatawan yang ingin mengunjungi kawah domas WAJIB menggunakan guide dan harus membayar sebesar itu. Dan sebagai catatan pula, menuju kawah domas sama sekali tidak memerlukan guide, karena jalur dan jalan menuju lokasi sudah bagus dan tidak terdapat bahaya/tersesat yang sampai membutuhkan guide .

Berikut ini beberapa kutipan tentang scam yang dilakukan di area wisata tangkuban perahu ;

1 of 5 starsReviewed January 20, 2014 NEW

" We made a day trip to Bandung with the expectation of doing some sight-seeing in the morning, a nice authentic Sundanese lunch and some shopping before we head back to Jakarta. As time was limited, we decided to go to Tangkuban Perahu as it was recommended by a local colleague as a nice place to spend a few hours. When we arrived at the Domas Crater entrance, we were told that we need to pay IDR250k for two people for an hour and that the walk to the crater will only take 20 mins and an hour would suffice.
The moment we paid and stepped into the walkway, it became a little more than we expected. The guide proceeds to tell us his name is Johan and with him are two licensed sellers (one is his son and the other is his uncle) who will walk with us. I was a little puzzled but thought that maybe they were on the way to the crater to sell. After less than 10 mins, another "seller" appeared and joined us for the walk. Again, I thought that he was also on the way to the crater to sell.

When we reached the crater, it was an interesting experience where we saw pools filled with warm to hot sulphuric springs. Didn't particularly like the smell but it was interesting to see the different landscape after the walk through the jungle. It was nice to wash and soak our mud-coated feet in warm water and quite fun to rub our feet with volcanic mud. After about 10-15 mins of sitting around, we decided to start our journey back. And that's when the experience started becoming a very unpleasant one.

The guide insisted we go into the rest-hut before we start our journey back out. And in there, the 3 "sellers" who walked with us started taking out key-chains, necklaces, bracelets, fridge magnets and some volcanic stones. The prices they quoted were exorbitant!!! In total, to buy the key-chain, fridge magnets and some stone was more than what it cost us to hire to driver for the whole day to take us all the way from Jakarta and back!!! Nuts! They said we were free to bargain. And I told them that I have no use for those things and don't want them!! But they insisted that we must buy something and refused to budge. Out of sheer desperation to get them off our backs, we forked out almost IDR500k just to get FOUR fridge magnets and ONE stone from 2 out of the 3 "sellers". Talk about being harrassed! I was quite mad to be put in a lousy position where my guide does not want to budge until we buy something.

After a really tense and akward 10-15 mins of one-sided bargaining, the guide then starts walking us back out. The seller who didn't manage to sell us anything decided to follow us. As we were walking back, the guide then tells me that the IDR250k entrance fee is for the office and that it doesn't go to him. He said that if we wanted to tip him, we could. Another warning sign of more nonsense to come. And after 10 mins, they again stopped at another rest-hut on the way and insisted we buy from the seller. The guide kept pressuring us to buy a stash of key-chain and didn't want to budge, AGAIN. I told him that I will buy ONE but he insisted we buy TEN for IDR300k. This time, my partner lost his cool. Upon seeing that we are quickly losing our patience, they insisted that we pay IDR100k for the 10 key-chains. Not wanting to start any unpleasant encounters in the middle of the jungle for our own safety, we decided to pay him the IDR100k and he left.

When we arrived at the entrance, the guide then tells us that we need to pay another IRD250k for the extra hour we took! We took an extra 30 mins because of the horrible encounters and now asked to pay? I think this is absolutely ridiculous! We insisted we are only going to pay IDR125k for an extra 30 mins and so we paid again. All in all, we paid IDR925k for 4 fridge magnets, 10 key-chains, 1 volcanic stone and a walk which was a simple one and definitely did not need a guide. A real scam in my opinion and should be avoided. Completely spoilt my Bandung experience because everything else in Bandung was nice except for this. So far, this is the first unpleasant review I have ever written because I do not want anyone else to go through this horrible experience. Please be careful with these thugs. Daylight robbery. "

Visited January 2014

Review wisata tangkuban perahu scam lainnya ;




" Sebetulnya malas untuk menulis soal ini, tapi kami pikir kondisi ini layak untuk diberitakan dan disebarkan sebelum lebih banyak lagi korban yang berjatuhan. Kawah domas adalah salah satu kawah di kompleks wisata tangkuban perahu yang mempunyai pemandangan indah dan sejuk. Sayang sekali kesejukan dan keindahan area ini tercoreng dengan sikap dan tindakan oknum yang ada dilingkungan tersebut.
Sebetulnya sudah cukup lama dan cukup banyak berita dan review miring soal pemaksaaan pelayanan di kawah domas, hanya saja sejauh ini sebagian besar korbannya adalah wisatawan luar sehingga beritanya cenderung tersebar di wisatawan luar saja sepertinya. Namun saat ini pemalakan terorganisir juga mulai dipaksakan kepada wisatawan lokal ! .
Secara pribadi, kami sudah sering sekali berkunjung dan sekedar hiking ringan ke kompleks tangkuban perahu dan kawah domas, dalam satu bulan bisa sampai 3-4 kali. Suasana di area kawah domas memang cocok untuk menyegarkan pikiran penat dan berdiskusi mengumpulkan ide . kami cukup terkejut disaat mengunjungi kawah domas disaat kemarin setelah kompleks tangkuban perahu dibuka kembali untuk umum setelah 2 minggu ditutup karena aktifitas vulkanik.
Sekarang, SEMUA pengunjung baik lokal ataupun mancanegara Wajib menggunakan jasa guide. Wajib lho, bukan opsional . Alasan yang diberikan oleh penjaga loket adalah karena sudah menjadi keputusan bersama antara PT GRPP sebagai pengelola dengan perhimpunan guide lokal. Kami pun mengurungkan niat untuk masuk area karena tarif guide nya yang amat luar biasa ; Rp 100 ribu / jam ! gila ga ya ? untuk tarif segitu, rasanya tidak ada yang ditawarkan oleh guide.
Untuk wisatawan asing, mereka tidak menguasai bahasa asing. Untuk wisatawan lokal, mereka tidak memberikan penjelasan lokasi , sejarah dan sejenisnya. Kami pun cukup ragu jika para guide ini menguasai P3K jika terjadi kondisi darurat. Sebagai informasi, jalur menuju kawah domas dari kawah utama (kawah ratu) berupa tangga yang sudah bagus dengan lapisan semen, sampai ke lokasi kawah domas. Jika dari gerbang kawah domas, jalurnya berupa jalan tanah yang rapi pula, dengan kondisi biasa dan tingkat kesulitan jalur yang amat ringan.
Amat jauh berbeda saat mengunjungi kota yogya, guide mampu memberikan informasi dan membantu pengunjung. Begitu juga saat mengunjungi kawah papandayan, ranger yang merangkap sebagai guide memberikan informasi, membimbing jalan, dan bahkan tidak sungkan untuk mengulurkan bantuan menjadi porter.
Kami mencoba beralasan untuk tidak menggunakan guide karena memang tujuan kami bukan ke kawah domas tapi ke bukit 300 diatas kawah domas yang berupa warung-warung kopi kecil, tapi ternyata tetap harus pakai guide. Karena penasaran, saya pun mengambil foto surat keputusan yang dipampangkan dan menuju ke pusat informasi di kawah utama, sekedar untuk meyakinkan apakah benar aturan lucu ini ditetapkan.
Sampai di lokasi, tidak terdapat orang di kantor namun kami lihat terdapat surat keputusan yang sama dipampangkan di kaca, anehnya isi dari surat tersebut sedikit berbeda.
kawah domas
di foto dari pusat informasi di kawah ratu
gerbang kawah domas
di foto dari gerbang kawah domas
Kata dianjurkan entah kenapa menjadi diwajibkan . Surat pemberitahuan yang sama entah kenapa bisa berbeda isinya. Secara pribadi kami menegrti jika para guide lokal memang membutuhkan penghasilan dan menggantungkan hidup dari sini. Namun rasanya terlalu berlebihan jika karena alasan tersebut, satu tempat wisata yang potensial berubah jadi sarana pemalakan teroganisir.
Setelah pulang, karena tergelitik rasa penasaran kami pun melakukan sedikir research tentang guide kawah domas di internet. Ternyata berita dan review negatif sudah cukup banyak bermunculan. Tidak tanggung, banyak review jelek muncul di website travelling terkemuka seperti tripadvisor juga web dan blog lainnya. Bukan cuma tarif dan pelayanan guide, ternyata sikap para pedagang disekitar kawah domas pun banyak mempunyai review jelek. Beberapa link  tersebut bisa anda temukan disini ;
link 1 dibagian kawah domas, link 2link 3link 4 , dan masih banyak lagi .
Kekuatan media dan review jejaring informasi online sudah saatnya untuk tidak kita remehkan lagi. Tidak mustahil jika kondisi ini terus berlanjut, maka di masa mendatang kawah domas akan kehilangan pengunjung dan tidak mustahil pula Kompleks wisata tangkuban perahu terkena imbasnya juga.
Jika anda kebetulan berencana untuk mengunjungi kawah domas, kami pikir akan lebih baik untuk di review kembali. To all foreigners, if you have plan to visit kawah domas bandung, please review your plan. "

Kesimpulan wisata tangkuban perahu dan penipuan sekitarnya

Wisata tangkuban perahu merupakan tempat wisata alam di Bandung yang sangat berpotensi dan memang menjanjikan. Namun sayangnya kondisi ini di coreng moreng oleh sejumlah oknum yang melakukan pemerasan terselubung kepada para turis disana. Tidak tangggung, review jelek ini tersebar luas di media review online seperti tripadvisor,com, lonelyplanet, bahkan banyak dari blogger -blogger lokal juga yang menyuarakan hal ini di media blogger dan juga media sosial seperti facebook. Semoga pemerintah bandung atau yang bersangkutan segera bertindak tegas soal ini dan tidak memble seperti presiden kita sekarang !

tangkuban perahu, tangkuban perahu entrance fee,wisata gunung tangkuban perahulokasi gunung tangkuban perahu,tempat wisata tangkuban perahu,wisata alam bandung,objek wisata tangkuban perahu bandung,tempat wisata tangkuban perahu,harga tiket tangkuban perahu,taman wisata tangkuban perahu